Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 06:18:58【Sehat】940 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(41)
Artikel Terkait
- Menperin sebut pabrik Lotte bukti RI jadi tujuan investasi global
- 56 UMKM di Jakbar ikuti pelatihan komoditi makanan
- Menperin sebut pabrik Lotte bukti RI jadi tujuan investasi global
- Kemendes: Kebutuhan Makan Bergizi Gratis diharapkan disuplai dari desa
- BGN hentikan operasional SPPG Kota Soe 1 NTT imbas keracunan MBG
- KPK: OTT Bupati Ponorogo terkait mutasi dan rotasi jabatan
- Dari Qatar ke Cinere, Brian pilih memasak MBG demi senyum anak
- 5 makanan sehat ala Jepang, benarkah jadi resep umur panjang?
- Ini kata SPPG Meruya Selatan terkait asal menu beracun pada MBG
- Petugas PPSU bersihkan sisa puing kebakaran rumah di Utan Kayu Selatan
Resep Populer
Rekomendasi

Mematri gerakan energi lestari dari sekolah berdikari

Petugas PPSU bersihkan sisa puing kebakaran rumah di Utan Kayu Selatan

Kuliner khas mancanegara pikat pengunjung di ajang CIIE kedelapan

Asuransi Jasindo Bangun Akses Pendidikan dan Kesehatan di Pedalaman Mentawai

BPS: Konsumsi rumah tangga kuartal III melambat karena siklus musiman

Petugas PPSU bersihkan sisa puing kebakaran rumah di Utan Kayu Selatan

UI gelar sarasehan nasional bahas lingkungan dan kesehatan

Polda Kepri periksa tujuh ABK Kapal Shing Xing dalam dugaan TPPO